Dalam e-Business terdapat E-Marketing dimana e-marketing juga
berperan dalam penyusunan sistem e-business.Berikut ini adalah beberapa
definisi e-marketing
- e-marketing adalah salah satu komponen dalam e-commerce dengan kepentingan khusus oleh marketer, yakni strategi proses pembuatan, pendistribusian, promosi, dan penetapan harga barang dan jasa kepada pangsa pasar internet atau melalui peralatan digital lain. Menurut Boone dan Kurtz (2005)
- e-marketing adalah penggunaan data dan aplikasi elektronik untuk perencanaan dan pelaksanaan konsep, distribusi, promosi, dan penetapan haga untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi. Strauss dan Frost (2001)
Dari beberapa refrensi tentang definisi e-marketing menurut
kami
- e-marketting adalah proses pemasaran yang menggunakan teknologi informasi elektronik khusunya adalah internet.
Pada E-marketing juga terdapat beberapa
tahapan dimana tahap-tahapan tersebut berpengaruh pada pembentukan
e-marketing,tahap-tahapan e-marketing yaitu :
a. Situation
Analysis (Analisis Situasi).
merupakan awal dari konsep bisnis dengan melakukan analisis
kekuatan, peluang, kelemahan serta ancaman bagi perusahaan. Dalam bagian ini,
analisis situasi yang digunakan adalah analisis SWOT. Menurut Rangkuti (2004),
analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT membandingkan antara faktor
internal Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses) dengan faktor
eksternal Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) yang dihadapi dunia
bisnis.
b. E-marketing
Strategic Planning (Strategi Perencanaan E-marketing).
Dalam tahap ini terdapat
metodologi tujuh langkah sederhana yang membantu dalam mengevaluasi dan
menganalisis peluang pasar (Market Opportunity Analysis/MOA), yaitu:
c. Objectives
(Tujuan)
Tujuan dalam e-marketing mencakup aspek tugas, kuantitas, dan waktu.
- Tugas (apa yang akan dicapai).
- Kuantitas yang terukur (seberapa banyak).
- Time frame (kapan).
d. E-marketing
Strategy (Strategi E-marketing)
Strategi e-marketing mencakup strategi mengenai 4P dan hubungan
manajemen (relationship management) untuk mencapai tujuan rencana mengenai
Product (Produk), Price (Harga), Place (Saluran Distribusi), dan Promotion
(Promosi).
e. Implementation
Plan (Rencana Pelaksanaan).
Pada tahap ini perusahaan memutuskan bagaimana untuk mencapai
tujuan melalui strategi yang efektif dan kreatif. Perusahaan juga memeriksa
untuk memastikan organisasi pemasaran yang tepat di tempat pelaksanaan (staf,
struktur departemen, penyedia layanan aplikasi, dan lain-lain di luar
perusahaan.
f. Identification
Plan(identifikasi).
Mengidentifikasi hasil yang
diharapkan dari suatu investasi. Selama pelaksanaan rencana, pemasar akan terus
memantau pendapatan aktual dan biaya untuk melihat hasil yang telah dicapai.
Internet merupakan salah satu tools yang dapat digunakan untuk memantau hasil
karena catatan teknologi pengunjung setiap klik.
g. Evaluation
Plan (Rencana Evaluasi).
Perencanaan e-marketing dilaksanakan, keberhasilannya tergantung
pada evaluasi yang terus-menerus. Untuk menentukan hasil pemasarannya,
perusahaan dapat menggunakan balanced scorecard untuk mengukur kesuksesan dari
program internet marketing dan apakah program internet marketing tersebut cocok
sesuai dengan objektif dari perusahaan.
Strategi E-Marketing merupakan bagian
dalam strategi E-Business. Strategi E-Marketing akan sangat efektif bila
dilaksanakan bersamaan dengan strategi E-Business. Tetapi E-Marketing dapat
dipisahkan dengan E-Business. Contoh, mungkin ada perusahaan yang belum bekerja
dengan menggunakan strategi E-Business, tetapi sudah melakukan E-Marketing.
Tetapi ini juga merupakan langkah awal dalam mengubah perusahaan tersebut
berbasis E-Business. Sehingga keduanya sangat berkaitan satu sama lain.
Dalam pelaksanaan dan pengaplikasisan E-marketing perlu digunakan alat
yang berbasis TI untuk menunjang E-maketing yang akan dijalankan ,contoh-contoh
alat berbasis TI tersebut sebagai berikut :
A. Interactive
Digital Television
Interactive
Digital Television adalah sebuah media baru dengan format televisi tetapi dapat
dinikmati melalui adanya saluran layanan sambungan internet di rumah sehingga
audiences dapat memilih sendiri acara apa yang ingin ditonton. Banyak orang
berkata bahwa IDTV ini sudah ada sejak adanya games anak-anak yang melibatkan
penonton itu sendiri. Penonton dibawa untuk mandiri dengan memilih acara,
program yang ingin dilihat sampai iklan dengan barang yang ingin dibeli. Hal
ini, tentunya, membuat marketer semakin memahami keinginan target market.
B. Digital
Radio
Ada 2 jenis radio
digital, yaitu Digital Audio Broadcasting (DAB) dan Web radio. Digital Audio
Broadcasting (DAB), sama seperti radio konvensional, hanya saja display yang
digunakan untuk mencari saluran adalah sebuah liquid crystal display yang
besar. Sedangkan web radio adalah radio yang didengarkan melalui streaming di
internet serta mengunakan beberapa plug-ins seperti real media atau windows
media player.
C. Mobile
(or wireless) Devices.
Teknologi
berbasis mobile devices adalah teknologi yang baru. Berawal dari telepon
genggam, text messaging atau SMS (short message service) mulai menjadi
fenomena. Setelah itu, banyak fasilitas lain yang ditawarkan oleh telepon
genggam (seperti WAP di GSM, I-mode di Jepang, GPRS dan EDGE sampai pada 3G dan
juga UMTS yang berbasis wireless network. Selain itu ada juga teknologi
bluetooth yang berguna untuk viralcommunication, community activities dan juga
location-based services. Ada juga BlueJacking, Voice Portaldan Unified
Messaging System. Dengan kemajuan mobile device yang begitu cepat dan selalu
terupdate tiap periodnya sehingga sekarang orang dapat mengakses internet
dimana saja dan kapan saja melalui handphone,smartphone dan gadget yang mereka
miliki.
Paul Smith memperkenalkan metode SOSTAC dalam perencanaan pemasaran (marketing plan) yang diakui
beberapa pihak merupakan metode perencanaan pemasaran yang mudah dipahami dan
dijalankan perusahaan. Dalam postingan kali ini kami akan mencoba memberikan
penjelasan tentang apa itu metode perencanaan pemasaran SOSTAC. Metode SOSTAC
oleh Paul Smith , yakni :
a.
Situation
analysis
Pada tahap awal
ini dilakukan dalam menyusun perencanaan pembangunan e-marketing dimana pada
tahapan ini dilakukan analisis kondisi atau tingkat keefektifan dari aktivitas
marekting. Hasil analisis yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan menyusun
strategi marketing yang baru. Dalam tahap ini perusahaan mengumpulkan informasi
mengenai keadaan internal dan eksternal perusahaan sehingga mereka tahu konsisi
perusahaan mereka di dalam marketlace.
b.
Objectivities
Setelah
perusahaan mengetahui posisi mereka dalam marketplace kemudian saatnya
menentukan tujuan. Tujuan mengarahkan perusahaan supaya fokus hanya pada
hal-hal yang ingin dicapai. Bila perusahaan mempunyai tujuan yang jelas dan
spesifik maka hal itu akan membantu perusahaan agar lebig terarah dalam melaksanakan
perencanaan dan memudahkan perusahaan dalam proses evaluasi untuk menemukan dan
memperbaiki kesalahan dalam mencapai tujuan.
c.
Strategy
formulation
Setelah tujuan
yang ingin dicapai berhasil dirumuskan makan penyusunan strategi yang tepat sasaran
dapat dilakukan. Bagaiman strategi itu berjalan,bagaimana strategi itu dapat
beradaptasi dengan lingkungan dan bagaiman strategi itu dapat mengarahkan kita
untuk mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
d.
Tactics
Dalam tahap ini
perusahaan dituntut untuk dapat memikirkan dan mengimplementasikan sebuah
taktik yang jitu. Taktik adalah penjabaran detail dari langkah-langkah atau
tahap-tahap yang akan dilakukan untuk pelaksanaan sebuah strategi yang akan
digunakan guna mencapai tujuan.
e.
Action
Setelah berhasil
merumuskan taktik saatnya untuk memecah taktik tersebut menjadi sebuah
rangkaian rencana kerja yang terstruktur dan terjadwal. Pada tahap ini dapat
dibuat suatu jadwal kerja dalam bentuk flow chat atau yang lainnya untuk
membuat perencanaan budget alokasi sumber daya secara detail, membuat risk
management plan dll.
f.
Control
Pada tahapan ini
yang dimaksut control adalah memonitor dan mengevaluasi secara berkala apakah
fungsi marketting yang telah diterapkan perusahaan sudah berhasil mencapai
tujuan ataukah belum. Jika belum kesalahan apa saja yang mungkn membuat
pencapaian tujuan menjadi terhambat dan bagaimanakah cara untuk memperbaikinya
. Perusahaan harus mamu mendiagnosa secara teratur tingkat ke efektifan strategi
dan taktik yang dijalankan apakah sudah berhasil ataukah belum.
Untuk memperjelas
bagaimana itu metode SOSTAC berikut ini contoh penerapan metode SOSTAC yang dilakukan oleh AXIS :
1.
Situation (Situasi)
Lingkungan di AXIS relatif homogen karena terdiri
dari sebagian besar pada gerak usaha operator seluler dimana staf pekerja AXIS
adalah , marketing dan sebagian kecil dari non anggota pemasaran. Suasana yang
terasa di AXIS ini adalah suasana marketing, terasa sekali semangat dan di
tuntut untuk mencapai target pemasaran,sehingga bisa dikatakan situasi
kondisinya logis tenaga marketing secara langsung ataupun supporting sistem.
Sehingga keluasan usaha, cakrawala pengetahuan dalam bidang marketing menjadi
hal yang penting.
Analisis SWOT yang
adalah :
a.Strength (kekuatan)
AXIS memulai kiprahnya sebagai operator GSM
nasional yang mendambakan penawaran harga sederhana, transparan dan bersaing.
Penawaran seperti itulah yang akhirnya dijadikan sebagai motto AXIS dengan
tagline “GSM yang Baik”. “Penawaran harga yang rumit di pasar sering
menimbulkan kebingungan di kalangan pelanggan telepon selular,” ujar Erik Aas,
Presiden Direktur AXIS saat peluncuran AXIS di Hotel Ritz Carlton, Jakarta.
Erik menambahkan bahwa karena itu, Axis menawarkan kepada pelanggan
telekomunikasi di Indonesia sesuatu yang benar-benar baru. Sebagai layanan GSM
yang terjangkau, sederhana dan transparan dimana pelanggan dapat mengetahui
dengan pasti berapa jumlah uang yang dikeluargkan setiap selesai berkomunikasi.
b.Weaknest (kelemahan)
Tarif yang ditawarkan oleh semua operator
telekomunikasi di Indonesia semakin menarik, namun itu saja belum cukup karena
kualitas layanan juga harus semakin ditingkatkan. Akhirnya pelangganlah yang
akan menentukan operator mana yang akan digunakan sesuai dengan
kebutuhan.
Kelemahan AXIS adalah menghadapi pesaing-pesaing
provider yang lain adalah dengan persaingan harga yang cukup ketat, merupakan
pemain lama yang memiliki, akses pelanggan dan jaringan yang cukup kuat.
Sedangkan Indosat dan telkomsel adalah perusahaan BUMN yang memiliki kekuatan
yang cukup mampu bertahan dan memiliki sebuah kemapanan secara keuangan dan
politik. Sedangkan AXIS merupakan perusahaan swasta yang masih membutuhkan
banyak dana oprasioanl dan masih mencari para pelanggan yang baru serta masih
belum cukup mempunyai nama.
c.Oportunity (Peluang)
AXIS memperkenalkan struktur tarif yang sederhana
bagi para pelanggannya. Tarif sederhana tersebut berlaku saat pertama kali
pelanggan menggunakan layanan.
“Kami yakin
konsumen akan mendapatkan manfaat dari tarif yang murah dan menghargai struktur
tarif kami yang transparan dan sederhana,” kata Erik Aas, Presiden Direktur
Axis saat peresmian. Erik mengklaim bahwa tarif SMS Axis merupakan yang
termurah saat ini.
Untuk skala nasional, tahun ini Axis menargetkan
membangun sekitar 3000 BTS. Pengembangan wilayah secara geografis merupakan
peluang yang cukup baik bagi AXIS, dimana jaringan belum di jangkau oleh
operator mapan merupakan sisi peluang yang dapat ditempuh AXIS karena luasnya
jaringan sangat membantu pemasaran dalam memasarkan produknya. AXIS memiliki
peluang untuk berkembang di Indonesia bagian timur, karena Indonesia Timur
memiliki peluang yang baik dalam Perluasan pasar GSM di Indonesia. Lebih jauh
lagi bahwa peluang lain berkembang dengan konsumen yang makin cerdas maka merek
sudah tidak lagi menjadi pilihan loyalitas pelanggan, Tabloid Pulsa bulan
November 2008 menerangkan bahwa merek bukan lagi factor yang cukup mempengaruhi
loyalitas pelanggan, ternyatya pelanggan lebih memperhatikan masalah harga, dan
Fitur-Fitur yang dimiliki.
d.Treath (Ancaman)
Pangsa pasar yang menjanjikan menunjukkan bahwa
berbagai pesaing akan muncul di dalam pengembangan usaha telepon nirkabel ini.
Terutama kemampuan daerah untuk membangun usaha milik daerah menjadikan ancaman
baru terutama kebijakan reformasi di bidang otonomi daerah membuka peluang
untuk itu. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa muncul operator local tak dapat
dihindarkan lagi. Inovasi teknoligi invormasi cukup luar biasa dan besar dengan
peningkatan kualitas masyarkat dalam menggunakan informasi dan telekomunikasi jarak
jauh yang semakin mereka butuhkan. Sehingga pemain-pemain baru akan silih
berganti bermunculan terus menerus.
2.Objectives (Sasaran)
Sasarannya adalah sektor telekomunikasi seperti
hanya perusahaan Seluler lainnya. AXIS telah menerapkan penggunaan 5 P dan
SMART dalam menjalankan kegiatannya. Hal ini menjelaskan penerapan Manajemen
berdasarkan Sasaran.
Mengejar pangsa
pasar Indonesia bagian timur merupakan terobosan sasaran yang tepat, karena
pengusaan operator mapan dalam hal ini adalah XL, Telkomsel, dan Indosat sudah
mengusai sebagian besar Indonesia bagian barat. Sasaran berikutnya adalah
eksekutif muda yang baru mempunyai daya beli dan menikmati pendapatan mereka
dalam penggunaan seluler, maka harga yang murah menjadi pilihan mereka.
Komunitas mereka lebih luas dan masyarakat komunitas cukup efektif untuk
menjadi sasaran. Terutama komunitas internet yang tergabung dalam face book dan
frienster,. Sehingga perlu membangun komunitas dengan memberikan stimulus,
fasilitas layanan dan insentif bagi mereka.
3. Strategy
AXIS berusaha menarik perhatian dan simpati public
atau masayarakat dengan berbagai isu dan pemberitaan serta berangkat dari
sesuatu yang dikesankan negative menjadi positif. Merupakan perjuangan yang
berat. Caranya dengan aktif dalam kegiatan iklan dan pemasaran dengan berbagai
macam strategi menarik minat publik untuk menjadi pemakai operator seluler
AXIS, aktif membuka diri dari berbagai pertanyaan dengan mebuat situs WEB dalam
internet, berdiskusi dengan publik dan pelanggan, aktif dalam menaggapi
saran-saran publik.
4. Tactics
Taktik yang AXIS gunakan adalah berpikir
luas,mengadakan hubungan dengan sumber luar agar jaringan dan dukungan luas.
Taktik yang lain adalah selalu menjadi nomor satu dari bidang telepon seluler,
nilai kepribadian dengan merek yang baik.
5. Action (Tindakan)
Action (tindakan) yang dilaksanakan AXIS adalah
belajar sungguh-sungguh, membaca banyak keinginan publik untuk menambah ilmu,
aktif mengikuti perkembangan atribut AXIS, rela bekerja
keras demi kepentingan bersama. Tindakan yang tepat sasran, strategi yang
matang dan taktik yang jitu cukup dibutuhkan dalam organisasi.
6. Control(Pengawasan)
Mengontrol atau mengawasi semua strategi dan
kegiatan yang sudah kita jalankan, dengan mengecek penerimaan image publik yang
ada, dengan mengambil sampel acak bertanya tentang tanggapannya dan teknik
lainnya untuk menggali kesan mereka tentang AXIS . Perlu adanya riset yang
lebih dalam tentang layanan, persepsi pelanggan, persepsi pasar, loyalitas
pelanggan dan kekuatan dalam persaingan, karena persaingan mereka cukup bebas
dan mendekati bentu sempurna. Pengawasan dapat dilakukan baik dari pengawasan
internal, eksternal melalui akuntan public, dan eksternal melalui pemerintah
dan badan pengawas persaingan usaha. Dengan pengawasan yang tepat dan benar
akan diperoleh informasi perkembangan usaha yang terjadi. Sehingga tanpa
pengawan yang lebih melekat control perusahaan tidak terjaga dengan baik dan
mengancam eksistensi perusahaan AXIS.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar