Dalam artikel sebelumnya, saya menjelaskan tentang pengertian
Analisis Rasio Keuangan beserta jenis dan contoh kasus nya. Namun di bawah ini
saya akan menjelaskan bagaimana sih metode perhitungan rasio-rasio keuangan? Berikut
penjelasan nya serta apa keterbatasan rasio keuangan…
RASIO
|
METODE PERHITUNGAN
|
INTERPRESTASI
|
RASIO
LIKUIDITAS
|
||
|
Aktiva
Lancar : Utang Lancar
|
Kemampuan untuk membayar utang
yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
|
|
(Kas
+ Efek) : Utang Lancar
|
Kemampuan untuk membayar utang
yang segera harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek
yang dapat segera diuangkan.
|
|
(Kas+Efek+Piutang)
: Utang Lancar
|
Kemampuan untuk membayar utang
yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid (quick
assets).
|
|
(Aktiva
Lancar-Utang Lancar) : Jumlah Aktiva
|
Likuiditas dari total aktiva dan
posisi modal kerja (neto).
|
RASIO
LEVERAGE
|
||
|
(Utang
Lancar+Utang JK PJ) : Jumlah Modal Sendiri
|
Bagian dari setiap rupiah modal
sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang.
|
|
(Utang
Lancar+Utang JK PJ) : Jumlah Modal/Aktiva
|
Beberapa dari keseluruhan
kebutuhan dana yang dibelanjai dengan utang.
Atau
Berapa bagian dari aktiva yang
digunakan untuk menjamin utang.
|
|
Utang
JK PJ : Modal Sendiri
|
Bagian dari setiap rupiah modal
sendiri yang dijadikan jaminan untuk utang jangka panjang.
|
|
(Jml
Aktiva-Intangibles-Utang Lancar) : Utang JK PJ
|
Besarnya aktiva tetap tangible
yang digunakan untuk menjamin utang jangka panjang setiap rupiahnya.
|
|
EBIT
: Bunga Utang JK PJ
|
Besarnya jaminan keuntungan untuk
membayar bunga utang jangka panjang.
|
RASIO
AKTIVITAS
|
||
|
Penjualan
Netto : Jumlah Aktiva
|
Kemampuan dana yang tertanan dalam
keseluruhan aktiva berputer dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal
yang diinvestasikan untuk menghasilkan “revenue”.
|
|
Penjualan
Kredit : Piutang Rata-rata
|
Kemampuan dana yang tertanam dalam
piutang berputar dalam suatu periode tertentu.
|
|
(Piutang
Rata-rata X 360) : Penjualan Kredit
|
Periode rata-rata yang diperlukan
untuk mengumpulkan piutang.
|
|
HPP
: Inventory Rata-rata
|
Kemampuan dana yang tertanam dalam
inventory berputar dalam suatu periode tertentu, atau likuiditas dari
inventory dan tendensi untuk adanya “overstock”
|
|
(Inventory
Rata-rata X 360) : HPP
|
Periode menahan persediaan
rata-rata atau periode rata-rata persediaan barang berada di gudang.
|
|
Penjualan
Netto : (Aktiva Lancar – Utang Lancar)
|
Kemampuan modal kerja(neto)
berputar dalam suatu periode siklus kas (cash cycle) dari perusahaan.
|
RASIO
KEUNTUNGAN/PROFITABILITAS
|
||
|
(Penjualan
Netto – HPP) : Penjualan Netto
|
Laba bruto per rupiah penjualan.
|
|
(Penjualan
Netto – HPP – Biaya Adm, Penjualan, Umum) : Penjualan Netto
|
Laba operasi sebelum bunga dan
pajak yang dihasilkan oleh setiap rupiah penjualan.
|
|
(HPP
+ Biaya adm, Penjualan, Umum) : Penjualan Netto
|
Biaya operasi per rupiah
penjualan.
|
|
Laba
Netto sesudah pajak : Penjualan Netto
|
Keuntungan netto per rupiah
penjualan.
|
|
EBIT
: Jumlah Aktiva
|
Kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi
semua investor.
|
|
Laba
Netto sesudah pajak : Jumlah Aktiva
|
Kemampuan dari modal yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.
|
|
Laba
Netto sesudah pajak : Jumlah Modal Sendiri
|
Kemampuan dari modal sendiri untuk
menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa.
|
KETERBATASAN ANALISIS RASIO KEUANGAN
- Rasio tersebut dibentuk dari data akuntansi dan data ini dipengaruhi oleh cara penafsirannya dan bahkan dapat dimanipulasi.
- Seorang manajer keuangan harus berhati – hati dalam penilaian apakah suatu rasio tertentu baik atau buruk dalam penilaian gabungan tentang sebuah perusahaan, berdasarkan suatu kumpulan rasio – rasio.
- Kecocokan dengan rasio gabungan industri bukan suatu jaminan bahwa perusahaan tersebut sedang berjalan normal dan dipimpin dengan baik.
- Dalam menganalisis setiap rasio, angka – angka yang diperoleh dan perhitungan tidak dapat berdiri sendiri. Rasio tersebut akan berarti bila setidaknya satu dari dua hal ini dipenuhi 1)Adanya perbandingan dengan perusahaan sejenis yang mempunyai tingkat risiko yang hampir sama; 2)Adanya analisis kecenderungan (trend) dari setiap rasio pada tahun – tahun sebelumnya.
- Pencapaian target sesuai dengan rata rata industri tidak menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Kebanyakan perusahaan justru menginginkan tingkat yang lebih baik dari rata – rata industri. Oleh karena itu lebih tepat jika difokuskan pada industry leader’s ratios..