Rusaknya
Keindahan Alam-ku
Karya :
Ajeng Dina W
40213511/3DA02
Isu-isu
tentang kerusakan pada alam tercinta kita yang terjadi pada saat ini, mungkin
sudah tidak asing lagi di telinga banyak orang. Terdapat beberapa bencana yang
telah tercatat meluluh-lanta kan sebagian besar wilayah di Indonesia. Bencana
alam itu antara lain seperti : Banjir, gempa bumi, tanah longsor,gunung
meletus, dll. Namun, yang paling kuat dan hamper merata adalah Banjir.
Banjir yang
melanda beberapa wilayah di Indonesia ini, merugikan banyak pihak, yakni berupa
materil dan moril. Contoh pihak-pihak yang di rugikan adalah : Anak-anak yang
tidak bisa berangkat sekolah, para petani mengalami kerugian karena sawah nya
tergenang air, orang-orang yang bekerja
di kantor tidak bisa datang karena banjir dimana-mana, dan masih banyak lagi.
Faktor-faktor
yang menyebabkan banjir tersebut antara lain : curah hujan yang tinggi, dibuka
nya pintu air akibat tidak dapat menampung jumlah debit air yang tinggi, dan
salah satu nya lagi dari manusia sendiri yang dengan sengaja membuang sampah
sembarang tempat yang menyebabkan sempitnya sungai maupun selokan.
Kita juga
tahu, bahwa tidak sedikit penduduk yang bermukim di pinggiran kali. Dengan
rumah yang sangat kumuh dengan sampah yang berserakan dimana-mana , itu sudah
jelas tidak enak bila kita memandangnya. Karena, segala kegiatan masyarakat
yang bermukim di pinggiran kali tersebut dilakukan di kali tersebut juga, dari
mulai mandi, mengambil air untuk memasak, mencuci baju, hingga buang air
kecil/besar.
Perilaku
masyarakat seperti itulah yang merugikan dirinya sendiri dan tentunya orang
banyak. Timbunan sampah yang ada di sekitar kali tersebut, dianggap pemandangan
yang biasa saja. Bahkan, sampah-sampah
tersebut dibiarkan menggunung, sehingga membuat kali menjadi kotor, keruh,
berlumut, cetek, banyak timbunan lumpur, dan juga membuat kali menjadi semakin
sempit yang memicu apabila hujan datang, dengan cepat air kali tersebut meluap
ke jalan.
Ada pula, perilaku masyarakat
yang merugikan alam ini, yang menyebabkan banjir, yakni penggusuran beberapa
hutan, tanah yang luas, hanya untuk kepentingan materil saja. Hal ini biasa
dilakukan oleh pihak kontraktor yang menginginkan suatu lahan luas, dijadikan
seperti apartment, mall, dll. Sehingga sekarang resapan air amat sangat kurang,
dikarena kan lahan atau tanah yang luas, yang biasa ada untuk menyerap air
hujan, sekarang sudah tidak ada lagi karena dibangun beberapa hal yang sudah
saya sebutkan tadi. Menguntungkan pihak kontraktor dan merugikan alam.
Sifat
negatif seperti itulah yang mulai dari saat ini kita hilangkan. Kita sebagai
manusia harus amanah dengan apa yang telah Allah ciptakan, keindahan sserta
kekayaan alam semesta ini. Tidak ada lagi buang sampah sembarang tempat, buang
sampah di kali, pembangunan apartment yang dapat mengurangi lahan untuk resapan
air. Karena kebersihan, keindahan, dan kekayaan alam ini pasti akan dapat
membantu memajukan lagi sector pelancongan negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar