MY BLOG

Minggu, 11 Oktober 2015

Cerita di Situ Gede Tasikmalaya





Sedikit cerita, berbagi pengalaman saya saat saya berkunjung ke kota Tasikmalaya, bulan Juli 2015 lalu. Kebetulan saat itu saya sedang berkunjung kerumah saudara saya yang tinggal di Tasik. Saya berangkat 1 hari setelah lebaran, ba’da isya. Demi apapun…. Itu macet sekali. Saya yang start dari Jakarta sehabis isya, sampai di tasik jam 10 pagi. Kalau di hitung-hitung sekitar 15 jam. Pegel?pasti. tapi semua rasa lelah terbayarkan saat bertemu saudara-saudara saya disini.

Singkat cerita….


Keesokan harinya, kami berkunjung ke tempat wisata, bernama Situ Gede. Semacam waduk gitu yaa. Seru sih yaa disana, banyak terseedia makan-makanan juga, kaya ikan bakar, nasi liwet, kelapa bakar, rujak,dll. Masalah harga juga gak terlalu mahal kok. Tempat nya juga pas buat kumpul sama keluarga karena banyak kaya saung-saung gitu yang bisa kita tidurin karna adem hahaha.


Tapi.. ada yang bikin sedih sih. Waktu kesana waduk nya lagi kering, dan kelihatan banget banyak sampah. Nah… gini deh jelek nya para visitor yang nggak ngerti kalau kebersihan itu kan sebagian dari iman. Bukan gimana ya…. Tempat wisata ini kalo dikelola dengan baik juga bakal menarik minat pelancong dunia loh, kan negara kita ini, negara Indonesia terkenal akan kekayaan alam nya. 


Nah kenapa nggak coba kita jaga selalu kekayaan alam nya? Kaya contoh kecil kita jaga nih 
kebersihan tempat wisata berbau alam gini. Padahal ini keren banget loh buat dijadiin tema foto gitu buat hunting ala-ala photographer ehehehe.


Nih biar gak penasaran saya post ya beberapa foto disana.


Ini Bude dan Tante saya















nah lihat sendiri kan banyak sisi-sisi dari taman wisata Waduk Situ Gede yang kurang terawat akan kebersihan nya?

kalau kesadaran dari diri masyarakat untuk kebersihan aja belum ada, bagaimana nasib kekayaan alam Indonesia kini dan nanti? 




Sekian.
 




Rusaknya Keindahan Alam-ku



Rusaknya Keindahan Alam-ku
Karya : Ajeng Dina W
40213511/3DA02


            Isu-isu tentang kerusakan pada alam tercinta kita yang terjadi pada saat ini, mungkin sudah tidak asing lagi di telinga banyak orang. Terdapat beberapa bencana yang telah tercatat meluluh-lanta kan sebagian besar wilayah di Indonesia. Bencana alam itu antara lain seperti : Banjir, gempa bumi, tanah longsor,gunung meletus, dll. Namun, yang paling kuat dan hamper merata adalah Banjir.

            Banjir yang melanda beberapa wilayah di Indonesia ini, merugikan banyak pihak, yakni berupa materil dan moril. Contoh pihak-pihak yang di rugikan adalah : Anak-anak yang tidak bisa berangkat sekolah, para petani mengalami kerugian karena sawah nya tergenang air,  orang-orang yang bekerja di kantor tidak bisa datang karena banjir dimana-mana, dan masih banyak lagi.

            Faktor-faktor yang menyebabkan banjir tersebut antara lain : curah hujan yang tinggi, dibuka nya pintu air akibat tidak dapat menampung jumlah debit air yang tinggi, dan salah satu nya lagi dari manusia sendiri yang dengan sengaja membuang sampah sembarang tempat yang menyebabkan sempitnya sungai maupun selokan. 

            Kita juga tahu, bahwa tidak sedikit penduduk yang bermukim di pinggiran kali. Dengan rumah yang sangat kumuh dengan sampah yang berserakan dimana-mana , itu sudah jelas tidak enak bila kita memandangnya. Karena, segala kegiatan masyarakat yang bermukim di pinggiran kali tersebut dilakukan di kali tersebut juga, dari mulai mandi, mengambil air untuk memasak, mencuci baju, hingga buang air kecil/besar. 

            Perilaku masyarakat seperti itulah yang merugikan dirinya sendiri dan tentunya orang banyak. Timbunan sampah yang ada di sekitar kali tersebut, dianggap pemandangan yang biasa saja.  Bahkan, sampah-sampah tersebut dibiarkan menggunung, sehingga membuat kali menjadi kotor, keruh, berlumut, cetek, banyak timbunan lumpur, dan juga membuat kali menjadi semakin sempit yang memicu apabila hujan datang, dengan cepat air kali tersebut meluap ke jalan.
           


Ada pula, perilaku masyarakat yang merugikan alam ini, yang menyebabkan banjir, yakni penggusuran beberapa hutan, tanah yang luas, hanya untuk kepentingan materil saja. Hal ini biasa dilakukan oleh pihak kontraktor yang menginginkan suatu lahan luas, dijadikan seperti apartment, mall, dll. Sehingga sekarang resapan air amat sangat kurang, dikarena kan lahan atau tanah yang luas, yang biasa ada untuk menyerap air hujan, sekarang sudah tidak ada lagi karena dibangun beberapa hal yang sudah saya sebutkan tadi. Menguntungkan pihak kontraktor dan merugikan alam.


            Sifat negatif seperti itulah yang mulai dari saat ini kita hilangkan. Kita sebagai manusia harus amanah dengan apa yang telah Allah ciptakan, keindahan sserta kekayaan alam semesta ini. Tidak ada lagi buang sampah sembarang tempat, buang sampah di kali, pembangunan apartment yang dapat mengurangi lahan untuk resapan air. Karena kebersihan, keindahan, dan kekayaan alam ini pasti akan dapat membantu memajukan lagi sector pelancongan negara.