MY BLOG

Selasa, 25 November 2014

METODE PENCATATAN PERSEDIAAN & MASALAH DASAR PENILAIAN PERSEDIAAN



A.    Metode Pencatatan Persediaan

Metode pencatatan persediaan dibagi menjadi dua, yaitu:

1.      Metode Fisik atau Periodik (Physical Inventory Method)
Yakni, pencatatan yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan yang tidak dilakukan secara terus-menerus, sehingga persediaan barang dagangan akhir dihitung secara fisik yang ada digudang.

2.      Metode Terus-menerus atau Perpetual (Perpetual Inventory Method)
Yakni pencatatan yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan yang dilakukan secara berlanjut, sehingga bila terjadi pembelian akan menambah persediaaan barang dagangan dan bila terjadi penjualan akan mengurangi persediaan barang dagangan.

B.     Masalah Dasar Penilaian Persediaan

Biaya barang yang akan dijual merupakan penjumlahan biaya barang yang ada ditangan pada awal periode dan biaya barang yang dibeli atau diproduksi selama periode berjalan.
Jenis Barang Fisik dalam Persediaan:

·         Barang Dalam Perjalanan
Yakni barang dagang yang dibeli masih berada dalam perjalanan belum diterima pembeli pada akhir periode fiskal.

·         Barang Konsinyasi
Yakni barang dagang yang dikirim ke pihak lain dan bertindak sebagai agen consignor dalam menjual barang konsinyasi.

·         Perjanjian Penjualan Khusus
Yakni untuk mengidentifikasi jenis masalah yang ditemukan dalam praktek perjanjian.
                        

C. Biaya-biaya Persediaan

Berikut ini biaya-biaya yang timbul akibat dari persediaan:
  • Biaya produk, biaya yang melekat dengan persediaan dan dicatat dalam persediaan
  • Biaya periode, biaya yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi
  • Biaya manufaktur, meliputi beban dan tenaga kerja tidak langsung
  • Perlakuan atas diskon pembelian, perusahaan melaporkan pembelian dan hutng usaha pada jumlah kotor, pendekatan yang lain adalah mencatat pembelian dan hutang usaha pada jumlah bersih atau diskon tunai. Perlakuan ini baik karena menyajikan kesempatan untuk mengukur inefisiensi manajemen jika diskon tidak diambil.
  • Variabel Costing, metode yang hanya membebankan biaya manufaktur variabel kepada produk
  • Absorption Costing, metode yang membebankan seluruh biaya manufaktur baik variabel cost maupun fixed cost ke dalam produk

D. Dasar Pemilihan Metode Persediaan
·         Identifikasi Khusus
Digunakan dengan cara mengidentifikasi setiap barang yang dijual dan setiap barang dalam pos persediaan.

·         Biaya Rata-rata
Menghitung persediaan atas dasar biaya rata-rata barang yang sama selama satu                periode.

·         First-In, First-Out (FIFO)
“Bahwa barang-barang yang dikeluarkan sesuai dengan urutan pembeliannya, atau Barang pertama kali datang ialah barang yang dulu terlebih dahulu digunakan “

·         Last-In, First-Out (LIFO)
“Bahwa barang yang paling akhir dibeli akan digunakan terlebih dahulu atau dari total kuantitas yang terjual dan dikeluarkan selama satu bulan berasal dari pembelian paling akhir”

Aktiva Tetap Berwujud (depresiasi)



A.    Aktiva Tetap Berwujud (Depresiasi)

Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang sifatnya relatif permanen (biasa digunakkan dalam kegiatan perusahaan normal) yang dimana dapat digunakan dengan jangka waktu yang relatif cukup lama. misalnya: mebel, bangunan, Tanah, mesin-mesin, kendaraan dan lain-lain.

Tujuan akuntansi dibuat dengan pengelompokkan, yaitu:
§  Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas.
§  Aktiva tetap yang umurnya terbatas dalam penggunaan bisa diganti
   dengan aktiva sejenis.
§  Aktiva tetap yang umurnya terbatas dalam penggunaan tidak bisa
   diganti dengan aktiva sejenis.

B.    Metode Depresiasi Aktiva Tetap Berwujud

a)      Metode yang berdasarkan faktor waktu:
o   Metode Garis Lurus (Straight Line Method):
   
  metode yang besar penyusutannya selalu sama setiap periode  
  berdasarkan umur ekonomisnya
 
Dapat dinyatakan dalam RUMUS sebagai berikut :
metode garis lurus(depresiasi) = harga pokok - nilai residu
umur ekonomis

o   Metode Beban Menurun (Decreasing Charge Method):


b)      Metode yang berdasarkan faktor penggunaan:  

O Metode Jam Jasa (Service Hours Method):

  Metode yang menghitung besarnya beban penyusutan, metode ini membutuhkan estimasi umur aktiva berupa jumlah jam jasa yang dapat diberikan oleh aktiva bersangkutan.

O Metode Jumlah Unit Produksi (Productive Method):

     Metode unit produksi didasarkan pada anggapan bahwa aktiva yang diperoleh diharapkan dapat memberikan jasa dalam bentuk hasil unit produksi tertentu. Metode ini memerlukan suatu estimasi mengenai total unit output yang dapat dihasilkan aktiva

  
c) Metode yang berdasarkan kriteria lainnya:
o   Metode berdasarkan jenis dan kelompok (Group and Composite Method)
o   Metode Anuitas (Annuity Method)
o   Sistem Persediaan (Inventory Systems)


C.     Penyusutan Aktiva Tetap yang tidak dapat diperbaharui (Deplesi)

Deplesi adalah penyusutan atas harta-harta berupa kekayaan alam, seperti: tambang, batubara, tambang emas, tambang timah , dan lain-lain. Perhitungan besarnya deplesi berdasarkan atas harga perolehan sumber daya alam, banyaknya cadangan atau kandungan sumber daya alam tersebut, serta jumlah yang telah dieksploitasi selama waktu/periode tertentu.

D. Pemberhentian Aktiva Tetap

Aktiva tetap dapat dihentikan dari pemakaiannya karena dijual, rusak, ditukar dengan aktiva lain atau dibuang begitu saja. Dalam penghentian ini, rekening aktiva tetap dan akumulasi depresiasi dihapuskan, dan rugi laba diakui sebesar uang yang diterima dikurangi nilai bukunya.